Semua orang menginginkan kulit, persendian, rambut yang sehat dan awet muda. Salah satu rahasianya adalah kolagen.

Apa itu kolagen ?

Kolagen adalah protein paling melimpah di tubuh. Strukturnya yang seperti serat digunakan untuk membuat jaringan ikat. Sesuai dengan namanya, jaringan jenis ini menghubungkan jaringan lain dan merupakan komponen utama tulang, kulit, otot, tendon, dan tulang rawan.

Ini membantu membuat jaringan kuat dan elastis, mampu menahan peregangan, menggantikan sel-sel kulit mati, dan mencegah pengeroposan tulang serta sendi.

Dalam makanan, kolagen secara alami hanya terdapat pada daging hewan seperti daging dan ikan yang mengandung jaringan ikat. Namun berbagai makanan baik hewani maupun nabati mengandung bahan untuk produksi kolagen dalam tubuh kita sendiri.

Tubuh kita secara bertahap menghasilkan lebih sedikit kolagen seiring bertambahnya usia, namun produksi kolagen menurun paling cepat karena paparan sinar matahari berlebih, merokok, kelebihan alkohol, serta kurang tidur dan olahraga.

Seiring bertambahnya usia, kolagen di lapisan dalam kulit berubah. Paparan lingkungan dapat merusak serat kolagen sehingga mengurangi ketebalan dan kekuatannya, yang menyebabkan kerutan pada permukaan kulit.

Makanan yang mengandung kolagen

Ada makanan yang kaya akan kolagen, khususnya potongan daging keras yang penuh jaringan ikat seperti daging panggang, brisket, dan chuck steak.

Namun, asupan daging merah yang tinggi tidak dianjurkan sebagai bagian dari pola makan sehat dan ramah lingkungan dalam jangka panjang. Kolagen juga ditemukan pada tulang dan kulit ikan segar dan air asin.

Kaldu tulang, makanan yang sedang trend dan sering ditemukan di toko sup, dipromosikan sebagai makanan kesehatan yang kaya akan kolagen. Prosesnya melibatkan merebus tulang hewan dalam air dan sedikit cuka (untuk membantu melarutkan tulang dan melepaskan kolagen dan mineral) selama 4 hingga 24 jam.

Gelatin adalah salah satu bentuk kolagen yang dibuat dengan merebus tulang hewan, tulang rawan, dan kulit selama beberapa jam lalu membiarkan cairannya mendingin dan mengeras. Kerusakan jaringan ikat ini menghasilkan gelatin. Kolagen dan turunannya, gelatin, dipromosikan pada pola makan tertentu seperti diet paleo.

Makanan yang dapat meningkatkan produksi kolagen

Beberapa makanan berprotein tinggi dipercaya dapat meningkatkan produksi kolagen karena mengandung asam amino pembentuk kolagen—glisin, prolin, dan hidroksiprolin. Ini termasuk ikan, unggas, daging, telur, susu, kacang-kacangan, dan kedelai.

Produksi kolagen juga memerlukan nutrisi seperti seng yang ditemukan dalam kerang, kacang-kacangan, daging, biji-bijian, dan vitamin C dari buah jeruk, beri, sayuran hijau, paprika, dan tomat.

Kebiasaan Gaya Hidup Sehat yang Mungkin Membantu

  • Gunakan tabir surya atau batasi jumlah waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari langsung (10-20 menit di bawah sinar matahari langsung di siang hari 3-4 kali seminggu menyediakan cukup vitamin D bagi kebanyakan orang).
  • Dapatkan tidur yang cukup. Bagi kebanyakan orang, ini berarti 7-9 jam semalam.
  • Hindari merokok atau perokok pasif.
  • Kendalikan stress, kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat menurunkan produksi kolagen.

Hubungan pasti antara olahraga dan kualitas kulit masih belum jelas, namun beberapa penelitian menemukan bahwa olahraga memperlambat aktivitas sel yang menyebabkan penuaan kulit.

Meskipun kolagen melimpah di tubuh kita, kolagen telah menjadi suplemen terlaris yang diklaim dapat memperbaiki rambut, kulit, dan kuku—komponen utama sumber awet muda.

Suplemen kolagen memang menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan, tetapi tidak semua orang perlu mengkonsumsinya setiap hari.

Sebelum memutuskan minum suplemen ini, Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan tubuh terhadap kolagen.

Apabila setelahnya diketahui bahwa asupan kolagen alami tubuh masih kurang, barulah Anda bisa mengkonsumsi suplemen.