Diperkirakan 83% anak-anak berusia 6 sampai 17 tahun memilih beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler, sehingga sebagian besar orang tua pasti ada yang dihadapkan pada anak yang ingin berhenti dari suatu kegiatan.

Dan ketahuilah bahwa anak kecil perlu bereksperimen dengan aktivitas yang berbeda sehingga mereka dapat mengetahui apa yang mereka sukai (jadi jangan berkata “Berhenti..” bingkai ulang perkataan Anda menjadi “Kamu sedang mencoba …”)

Berikut ini adalah cara memutuskannya:

  • Jangan menyerah terlalu cepat
    Meskipun membiarkan anak Anda berhenti mungkin tampak lebih mudah, berhati-hatilah. Itu mungkin mengajarinya bahwa tidak apa-apa untuk berhenti atau mengambil jalan keluar yang mudah. Jika Anda membiarkan anak Anda berhenti terlalu cepat, dia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengalami kesuksesan. Dan mengatasi sedikit kekecewaan sebenarnya dapat membantu anak-anak.

    Berikut beberapa teknik untuk dicoba tergantung pada usia dan kondisi anak:
    • Cobalah untuk menunda menyerah: Dorong anak Anda untuk terus melakukannya (setidaknya sedikit lebih lama).
    • Negosiasikan dengan anak: Misalnya, “Tetaplah berlatih biola sampai akhir tahun, setelah itu kamu bisa bergabung di tim sepak bola tahun depan.”
    • Letakkan beban di pundaknya: Misalnya, “Kamu bicara dengan pelatih dan tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan lebih banyak waktu bermain.” “Buatlah janji bertemu dengan pelatih orkestra dan tanyakan mengapa kamu tidak mendapatkan posisi kursi di baris pertama dan apa yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkannya.”
    • Tolak tanpa rasa bersalah: “Maaf, kamu sudah membuat suatu komitmen.”
       
  • Dengarkan anak Anda
    Jika “perilaku menyerah” anak Anda baru terjadi atau semakin meningkat, tanyakan kepada anak Anda apa yang sebenarnya terjadi. Cobalah untuk memahami alasannya berhenti: “Kamu benar-benar tertarik saat mendaftar. Apa yang membuatmu berubah?” “Apa yang kamu butuhkan untuk mau tetap melanjutkannya?” “Apakah kamu ingin melanjutkan, tetapi dengan guru atau tim yang berbeda?”
     
  • Carilah solusi
    Mungkinkah ada cara sederhana untuk mengatasinya? Bicaralah dengan guru atau pelatih untuk mendapatkan pandangan mereka. Menonton dari samping untuk melihat apakah keluhan anak Anda tentang perlakuan tidak adil itu benar adanya. Tujuan Anda adalah mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda bertahan dan mengatasi keterpurukan.

Berikut adalah 4 Masalah Umum, dan solusinya:

  1. Penempatan kelas tidak sesuai kemampuan, pelajaran terlalu cepat, sulit, dan banyak tekanan lingkungan
    Solusi: Kurangi harapan Anda, alihkan kelas atau tim ke kelas yang tidak terlalu dipercepat.
     
  2. Jadwal padat, tidak ada waktu istirahat, waktu untuk bersantai atau bersama teman.
    Solusi: Luangkan waktu, lepaskan salah satu kegiatan di jadwal.
    Alasan utama remaja ingin berhenti adalah karena latihan ini menghabiskan waktu jauh dari teman. Jika itu masalahnya, temukan cara untuk menjadwal ulang “waktu berteman” dan “waktu berlatih dengan anak-anak lain.”
     
  3. Lingkungan tidak mendukung, guru terlalu keras atau suka menghukum.
    Solusi: Ganti guru atau mentor, ganti tim jika diperlukan.
    Penelitian pada anak-anak berbakat (yang tetap berbakat) menemukan bahwa guru awal sangat penting, biasanya guru tersebut bertipe hangat, sabar, dan memberi semangat pada anak seperti “Kamu bisa melakukannya!” Temukan guru seperti itu!
     
  4. Belum berhasil mencapai kesuksesan.
    Solusi: Cari bantuan. Dapatkan tutor untuk membantunya dalam bidang yang diperlukan, misalnya bidang matematika.
    Kunci kesuksesan adalah latihan, latihan, latihan… tetapi itu juga berarti anak Anda perlu melakukan “latihan dengan tujuan yang benar” agar dia melihat peningkatan

Bagaimana Memutuskan Apakah Akan Menyerah
Anda harus mempertimbangkan pelajaran mana yang lebih penting. Membantu anak Anda belajar bertahan, atau menyadari bahwa beberapa kegiatan tidak cocok untuk anak Anda. Dan Anda harus memutuskan situasi kasus per kasus. Berikut adalah lima faktor yang dapat membantu Anda untuk memutuskan:

  • Stress
    Apakah menyebabkan perubahan perilaku (stress) pada anak Anda?
     
  • Kegembiraan
    Apakah anak kehilangan keceriaan? Apakah dia terjebak dengan tugas yang membutuhkan sejumlah waktu dan kehilangan minat? Ini saatnya Anda memutuskan untuk menghentikan kegiatan tersebut pada anak Anda.
     
  • Di luar kemampuan
    Terlepas dari usahanya, aktivitas tersebut terlalu sulit untuk kemampuannya saat ini.
     
  • Pelatih atau mentor yang buruk
    Pelatih atau mentor tidak cocok untuk anak Anda, misalnya terlalu banyak berteriak, terlalu kompetitif, mematikan tugas anak Anda, mendorong “menang dengan cara apa pun”, tidak adil, tidak berpengetahuan atau menawarkan saran yang buruk, secara keseluruhan lebih berbahaya daripada membantu.
     
  • Memberikan usaha terbaiknya
    Anak Anda berusaha sekuat tenaga tetapi tidak ada perkembangan.

Maka saatnya untuk MOVE ON! Jangan berdiam diri, “Move On” saja! Dan biarkan ini  menjadi pelajaran bagi anak Anda juga, “Ada beberapa faktor yang tidak cocok buat anak Anda.

“Khawatir Akan Timbul Pola Menyerah”
Setiap anak ada unsur keinginan menyerah kapan saja. Untuk yang masih berusia 3 hingga 6 tahun, itu mungkin tidak terlalu bermasalah.

Berhati-hatilah saat bailing out, pola menyerah terjadi pada anak Anda yang lebih besar.

Perhatikan jika ada tanda-tanda yang sedang terjadi pada anak Anda, Anda harus menggali lebih dalam:

  • Tidak mau mencoba suatu tugas atau bertahan dengan itu, takut gagal atau melakukan kesalahan
  • Mudah putus asa, kesal atau cepat marah saat menghadapi kemunduran
  • Memerlukan dorongan atau janji imbalan untuk menyelesaikan suatu tugas
  • Mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan suatu tugas
  • Defensif atau menyalahkan orang lain
  • Menipu, mengambil jalan pintas, atau membuat alasan untuk tidak mengerjakan tugas
  • Menyerah sebagai jalan keluar yang mudah daripada benar-benar menghadapi masalah