Tahukah Anda bahwa lebih banyak CEO top di Amerika Serikat yang lulus dari perguruan tinggi negeri daripada Universitas Ivy League seperti Harvard, Yale, atau Princeton?

Terkejut?

Penelitian menunjukkan bahwa ada poin yang jauh lebih penting dari kesuksesan lulusan di masa depan daripada prestise sekolah, fakultas, atau bahkan harga uang sekolah. “Hasil dari dorongan pribadi” lulusan adalah yang jauh lebih penting. Kekuatan karakter ketekunan mengalahkan IPK dalam hal kesuksesan seumur hidup.

Penelitian menyebut sama sekali tidak ada yang bisa mengalahkan ketekunan dan kerja keras dalam hal meningkatkan kesuksesan. Kesuksesan diperoleh bukan karena Anda sekolah di universitas terkenal. Jika Anda masih beranggapan seperti itu, ini dapat membahayakan potensi anak-anak Anda untuk berkembang.

Salah satu studi terbaru yang paling menarik tentang prestasi siswa dilakukan oleh Harold Stevenson, seorang profesor psikologi di University of Michigan. Stevenson berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan banyak orang Amerika, “Mengapa siswa Asia berprestasi lebih baik secara akademis daripada siswa Amerika?”

Sejak 1979, tim peneliti Stevenson melakukan lima studi intensif lintas negara yang menganalisis prestasi siswa di Amerika Serikat, China, Taiwan, dan Jepang. Ratusan jam mengamati siswa dan mewawancarai guru mereka, para peneliti mencapai kesimpulan bahwa kunci kritis terletak pada apa yang ditekankan orang tua tentang pembelajaran anak-anak mereka.

Inilah perbedaan gaya pengasuhan

Orang tua Asia
Orang tua Asia sangat menekankan nilai usaha anak-anak mereka. Berkali-kali mereka memberitahu anak-anak mereka, “Bekerjalah sekeras mungkin, dan kamu akan berhasil.” Dengan mengharapkan anak-anak mereka untuk bekerja keras, dan menekankan sikap: “Tidak ada alasan mendapat nilai buruk, kamu hanya tidak bekerja cukup keras,” ketekunan dipupuk pada anak-anak Asia. Dan harapan orang tua memiliki pengaruh yang luar biasa pada anak-anak mereka.

Filosofi orang tua Asia berbeda: setiap anak dapat berhasil terlepas dari skor IQ atau penghalang, sukses adalah soal seberapa keras Anda bersedia bekerja.

Para peneliti menemukan secara keseluruhan, anak-anak Asia bekerja lebih lama dan lebih keras daripada rekan-rekan mereka di Amerika karena mereka menyadari kesuksesan mereka didasarkan pada seberapa keras mereka bekerja.

Orang tua Amerika

Alih-alih memprioritaskan seberapa banyak upaya yang dilakukan anak-anak dalam upaya belajar mereka, penelitian menemukan bahwa kebanyakan orang tua Amerika menekankan: “Jadi, nilai berapa yang Anda dapatkan?” atau “Berapa banyak yang Anda lewatkan?” atau “Apakah Anda menang?”

Para peneliti juga menemukan bahwa upaya yang dilakukan seorang anak dalam proses mereka tidak sepenting produk akhir nilai atau skor bagi orang tua Amerika.

Stevenson juga menemukan orang tua Amerika lebih menekankan pada kemampuan bawaan anak-anak mereka. Mereka cenderung menurunkan harapan akademik mereka untuk anak-anak mereka jika mereka menganggap mereka memiliki kemampuan akademik yang lebih rendah. Dan begitu seringnya anak-anak mengalami perasaan kosong, dan tidak pernah merasa “cukup baik”.

Coba pikirkan efek jangka panjang dari stress yang bisa terjadi pada anak-anak Anda!

Anak-anak akan belajar sejak usia dini bahwa tidak ada yang dapat menghentikan mereka untuk berhasil jika mereka mencurahkan hati dan jiwa mereka ke dalam usaha mereka. Mereka akan melihat kesalahan atau kegagalan hanya sebagai kemunduran sementara, bukan sebagai alasan untuk berhenti. Jika mereka terus mencoba, dan menggunakan kesalahan mereka sebagai petunjuk pembelajaran, pada akhirnya mereka akan mencapai tujuan mereka.

Kuis Menilai Penekanan Pengasuhan Anda

Di era sekarang “tidak ada anak yang belum teruji”, dan ukuran akhir kesuksesan siswa terlalu sering adalah skor SAT atau IPK dan nilai yang luar biasa, mungkin ini saat yang tepat untuk serius melakukan peninjauan realitasnya. Nilai-nilai apa yang Anda modelkan dan tekankan kepada anak-anak Anda mempengaruhi bagaimana mereka berubah.

Anda bisa renungkan pertanyaan ini:

  • Kapan terakhir kali dalam minggu ini Anda memuji keteguhan anak-anak Anda?
  • Ketika anak Anda membawa pulang folder pekerjaan dari sekolah, apakah Anda menekankan nilainya atau usahanya?
  • Kapan terakhir kali Anda menunjukkan kepada anak-anak Anda bagaimana besarnya Anda menghargai ketekunan ?
  • Jika anak-anak Anda hanya melihat teladan Anda hari ini (atau kemarin), apa yang akan mereka pelajari? Akankah ketekunan dan keteguhan hati menjadi salah satu poin yang baik?
  • Apakah Anda lebih cenderung memuji usaha anak Anda atau produk akhir?

Bukan gelar bergengsi yang mahal yang akan membantu anak Anda sukses di dunia nyata. Penelitian menyatakan yang paling membantu adalah kekuatan “dorongan dari diri” anak Anda sendiri. Ketekunan dapat dipupuk sejak anak-anak. Ini semua tergantung apa yang Anda perkuat.

Jadi kapan terakhir kali Anda mengakui anak Anda bertahan di sana, tidak menyerah, memberikan segalanya, atau berusaha keras? Jika Anda ingin membesarkan anak agar tumbuh, berkembang dan berhasil, Anda perlu menerapkan perilaku tersebut ke dalam pola asuh Anda.