IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) adalah dua konsep yang berhubungan dengan kecerdasan dan kematangan emosional seseorang, termasuk anak-anak.
Berdasarkan hasil riset penelitian dari psikolog Miami University, Joseph Rode, orang dengan kecerdasan emosional (EQ) yang baik justru bisa meraup kekayaan lebih banyak. Menurutnya, kecerdasan emosional tinggi bisa membantu seseorang menemukan kemudahan dalam pekerjaan.
“Orang-orang yang tinggi dalam EQ dapat mengidentifikasi, memahami, dan mengatur emosi. Cara ini dilakukan lewat komunikasi secara baik-baik dengan orang lain, memikirkan masalah yang dihadapi, membentuk hubungan, dan memelihara hubungan mereka dari waktu ke waktu,” ujarnya.
“Bagaimanapun tingginya IQ, EQ adalah yang menentukan seberapa baik kita menggunakan kecerdasan,” kata Daniel Goleman,PhD, seorang psikolog Harvard yang mempopulerkan gagasan EQ dengan buku best seller-nya, ‘Emotional Intelligence’.
Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan dari faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ).
Berikut ini penjelasan singkat tentang IQ dan EQ pada anak:
- IQ (Intelligence Quotient)
IQ mengukur tingkat kecerdasan intelektual seseorang, termasuk kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, kemampuan verbal, keterampilan matematika, dan pemahaman konseptual. IQ biasanya diukur melalui tes standar seperti tes kecerdasan. Meskipun IQ penting dalam menentukan kemampuan akademik dan kognitif anak, itu hanya satu aspek dari kecerdasan secara keseluruhan.
- EQ (Emotional Quotient)
EQ mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi mereka sendiri serta memahami emosi orang lain. EQ melibatkan keterampilan sosial, kemampuan berempati, pengaturan emosi, dan kesadaran diri. Pada anak-anak, EQ sangat penting dalam membentuk hubungan sosial yang sehat, mengelola konflik, mengembangkan empati, dan mengatur stress.
Pentingnya IQ dan EQ pada anak:
- IQ dapat memberikan gambaran tentang potensi akademik anak dan kemampuannya dalam memahami informasi dan belajar.
- EQ memainkan peran kunci dalam kehidupan sosial dan emosional anak. Kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi dapat membantu anak dalam hubungan sosial yang baik, membangun kemampuan komunikasi yang efektif, dan mengatasi stres dan tantangan kehidupan.
Kedua faktor ini tidak saling eksklusif, dan penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keduanya secara seimbang.
Beberapa cara untuk membantu anak mengembangkan IQ dan EQ adalah:
- IQ
Berikan anak tantangan intelektual, berikan kesempatan untuk berpikir kritis dan kreatif, baca bersama, dan dorong minat mereka dalam bidang akademik tertentu. - EQ
Ajari anak tentang emosi, berikan contoh yang baik dalam mengelola emosi, berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, ajarkan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik, dan tunjukkan empati terhadap perasaan mereka.
Perkembangan IQ dan EQ dapat berbeda pada setiap individu. Dengan peran aktif orang tua dalam mendukung perkembangan keduanya akan membantu anak-anak menjadi individu yang seimbang dan sukses secara akademik, sosial, dan emosional.