Pernikahan bisa berjalan dengan baik, tetapi bisa juga tidak. Tidak pernah cukup hanya tetap bersama. Pernikahan Anda yang tadinya sempurna bisa berakhir dengan masalah, membuat Anda kewalahan dan sedih saat menyadari segala sesuatunya gagal.

Namun, Anda dapat mengatasi masalah sulit dan bertumbuh bersama pasangan Anda. Sekalipun pernikahan Anda berada di ambang kehancuran, pernikahan Anda masih bisa diperbaiki.

Berikut ini adalah cara menyelamatkan hubungan Anda dari perceraian dan bertindak dengan cara yang benar selama krisis dalam pernikahan.

6 Cara Memperbaiki Pernikahan yang Rusak

1. Ingatkan Diri Anda Apa yang Membuat Anda Jatuh Cinta

Luangkan waktu untuk merenungkan mengapa Anda jatuh cinta dengan pasangan Anda. Pikirkan hari-hari indah. Kembalilah ke dasar dan ingatkan diri Anda akan percikan awal untuk menyembuhkan pernikahan Anda yang rusak. Catat apa yang Anda kagumi dari pasangan Anda yang membuat Anda memilih dia sebagai pasangan hidup.

Refleksi diri dapat membantu Anda menemukan sifat-sifat terbaik pasangan Anda. Anda mungkin juga menemukan bahwa mereka masih ada, tetapi kebosanan dan jadwal yang padat membuat Anda sulit untuk menghubungi mereka.

Jangan lupakan apa yang membuat Anda tertarik padanya. Sebaliknya, lakukan upaya sadar untuk merenungkan kenangan indah itu untuk membangkitkan semangat Anda dan merasa penuh harapan tentang hubungan tersebut.

Cobalah untuk menjaga cinta dan kedekatan tetap konsisten dengan keintiman emosional; jika tidak, Anda akan kehilangan semangat setelah mencapai tahap kebersamaan yang nyaman dan mendapati diri Anda semakin menjauh.

Tip Singkat

Anda mungkin melakukan percakapan teks lama dengan pasangan Anda atau melihat kembali foto yang Anda ambil bersama mereka di tahap awal hubungan Anda untuk memikirkan kembali hubungan Anda.


2. Identifikasi Kehancuran dan Zona Kerusakan

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang membuat pernikahan Anda terasa hancur? Apakah stress karena tanggung jawab melemahkan ikatan Anda? Mengapa kalian berdua berpisah?

Mengidentifikasi akar penyebab rusaknya pernikahan adalah langkah pertama untuk memperbaikinya. Pahami di mana letak kesalahannya dan identifikasi masalah yang mengganggu pernikahan Anda. Pemicu mendasar seperti pertengkaran terus-menerus, kurangnya rasa hormat, kecemburuan, atau kebencian adalah tanda-tanda rusaknya pernikahan.

Pertimbangkan alasan berikut mengapa keadaan menjadi tidak baik:

  • Kesenjangan komunikasi
  • Kurangnya perhatian, kasih sayang, dan penghargaan
  • Menyimpan rahasia dan tidak bersikap ramah lagi
  • Ketidaksetiaan
  • Tidak ada resolusi konflik

Kurangnya komunikasi dan tidak mengungkapkan perasaan Anda yang sebenarnya dapat merusak ikatan Anda dan membuat hubungan Anda terasa tidak ada gunanya. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah kepercayaan, hubungan yang rapuh, dan perilaku tidak ramah. Hilangnya perhatian dan kasih sayang juga disebabkan oleh penyimpanan rahasia dan percakapan yang buruk.

Oleh karena itu, perkuat kemampuan mendengar dan berbicara Anda agar tidak membuat pasangan Anda merasa diabaikan atau tidak diperhatikan. Pujilah mereka sesekali dan tunjukkan minat yang tulus saat berbicara. Ciptakan zona aman untuk pasangan Anda dan biarkan mereka berbagi pikiran atau emosi batinnya.

Tip Singkat

Penting untuk memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda benar-benar peduli padanya dan ingin selalu ada untuknya. Jadi, selalu dengarkan apa yang mereka katakan.


3. Pertahankan Harapan yang Realistis

Dr. Wyatt Fisher, seorang psikolog khusus konseling pasangan, mengatakan, “Perkawinan biasanya gagal karena pasangan tidak lagi memenuhi kebutuhan satu sama lain, sehingga timbul kebencian, dan pada akhirnya pasangan tersebut berpisah. Langkah pertama untuk memperbaiki pernikahan adalah mengatasi semua kebencian yang belum terselesaikan. Kedua, mereka harus mulai melakukan pembicaraan rutin mengenai seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan satu sama lain dan penyesuaian apa yang diperlukan untuk menjadikan segalanya lebih baik. Kombinasi ini menumbuhkan harapan.”

Tuliskan semua kebutuhan dan harapan Anda yang Anda rasa tidak dipenuhi oleh pasangan Anda. Sekarang analisa apakah hal tersebut cukup realistis dan pasangan Anda dapat memenuhinya. Mungkin sulit untuk membedah masalah pada tingkat mikro, namun Anda akan segera menyadari bahwa Anda tidak dapat benar-benar mengatasi semua hal yang membuat Anda kesal. Oleh karena itu, bersikaplah simpatik daripada defensif saat mengelola kesedihan, rasa sakit, dan kemarahan dalam pernikahan Anda.


4. Perbarui Kepercayaan, Rasa Hormat, dan Koneksi

Sangat penting untuk mengatasi emosi yang meluap-luap untuk memperbaiki pernikahan yang gagal. Cobalah untuk memproses emosi negatif Anda seperti kemarahan, kebencian, rasa sakit, dan ketidakpercayaan yang disebabkan oleh masalah yang belum terselesaikan.

Temukan cara untuk berhubungan kembali dengan pasangan Anda dan memprioritaskan satu sama lain. Rencanakan kencan malam atau jalan-jalan, atau habiskan waktu berkualitas mengobrol setiap hari, bahkan 10 menit sebelum tidur. Terlibat dalam latihan dan aktivitas untuk membangun kembali kepercayaan dalam hubungan Anda dan pasangan.

Sara Sloan, Asosiasi Terapis Pernikahan dan Keluarga, mengatakan, “Saya yakin pernikahan dapat diselamatkan melalui peningkatan keterampilan komunikasi, peningkatan empati emosional dan seksual, dan kembali ke pandangan positif tanpa syarat yang terjadi seiring berjalannya waktu. Hal ini melibatkan pelepasan pola-pola lama dan menggantinya dengan pola-pola positif baru yang membantu pasangan mempertahankan dan mengembangkan hubungan mereka.”


5. Fokus Pada Meningkatkan Komunikasi Anda

Setiap hubungan harus memiliki komunikasi terbuka, yang merupakan landasan dari setiap hubungan yang sehat. Komunikasi yang efektif memungkinkan orang untuk mengekspresikan pikiran, kekhawatiran, dan keinginan mereka sambil membantu penyelesaian konflik, menumbuhkan kepercayaan, dan memperkuat hubungan.

Biarkan kedua belah pihak menyuarakan pendapat dan kekhawatiran mereka dalam suasana yang aman dan tidak menghakimi. Hal ini mungkin membantu menyelesaikan kesalahpahaman dan mengatasi masalah apa pun yang mungkin menjadi akar keretakan hubungan.

Anda harus menemukan titik temu dan bekerja sama untuk memecahkan masalah ini dan memahami sudut pandang satu sama lain. Hal ini dapat berkontribusi pada pengembangan keintiman dan kedekatan, yang keduanya diperlukan untuk hubungan yang langgeng dan bahagia.


6. Biarkan Hubungan Positif Anda Menang!

Ketika Anda terbiasa dengan sisi indah dari pernikahan Anda, Anda cenderung menerima begitu saja. Kesalahan terbesar pada akhirnya adalah melupakan hal-hal baik yang dibawa pasangan Anda ke dalam hidup dan hubungan Anda. Oleh karena itu, pertimbangkan bagaimana rasanya tanpa mereka sebelum merendahkan pasangan suami istri Anda.

Pikirkan bagaimana hidup Anda telah diubah menjadi lebih baik oleh pasangan Anda. Ingatkan diri Anda bagaimana pasangan Anda memiliki nilai tambah dalam hidup Anda dan mencintai Anda bahkan di saat-saat krisis. Hargai saat-saat manis kebersamaan dan rasakan kegembiraan atas hal-hal baik yang akan datang.

Jangan sampai tersesat dalam rutinitas, dan lupa menghargai apa yang awalnya membuat Anda bahagia dalam pernikahan. Bersyukurlah atas hal-hal sederhana dan kecil yang dilakukan pasangan Anda untuk Anda. Misalnya, menyiapkan kopi pagi, membukakan pintu, atau memeriksakan diri Anda saat sakit. Upaya pasangan Anda sehari-hari untuk menafkahi keluarga mungkin tampak jelas, namun patut dipuji.

Berikut beberapa tip tambahan untuk membangun kembali dan membuat pernikahan Anda yang rusak berhasil. Ikuti strategi yang disebutkan di bawah ini untuk menciptakan hubungan yang sehat dan menikmati kebahagiaan Anda selamanya!

  • Periksa diri Anda dan ketahui di mana Anda gagal.
  • Akui kesalahan Anda dan berjanji untuk memperbaikinya.
  • Luangkan waktu dan bicaralah secara jujur.
  • Terima tanggung jawab Anda tanpa mengeluh.
  • Biarkan pasangan Anda menjelaskan persepsinya tentang masalahnya.
  • Berhati-hatilah dan dengarkan saat pasangan Anda berbicara.
  • Buatlah daftar hal-hal yang ingin Anda ubah.

Terkadang, tindakan dan sikap yang benar bisa menyelamatkan hubungan Anda.