Orang tua sering hilang kesabaran menghadapi tingkah laku anak di saat dalam kondisi lelah, stress, waktu yang berjalan terus.

Akhirnya anak dimarahi atau kadang menyangkut fisik yang akan mempengaruhi  perkembangan anak. Anak akan ketakutan pada saat itu.

Kejadian yang berulang akan berefek pada anak. Anak menjadi mudah merasa cemas, takut melakukan kesalahan, suka melawan dan menjadi sosok pribadi yang agresif dan pemarah.

Mendidik anak agar tidak mengalami luka batin saat dewasa melibatkan upaya yang berkelanjutan dan mendalam dalam membentuk kesehatan emosional dan kepercayaan diri mereka.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Ciptakan ikatan emosional yang kuat
    Berikan perhatian dan kasih sayang yang konsisten kepada anak Anda. Jadilah pendengar yang baik, tunjukkan minat pada perasaan dan pengalaman mereka, serta hadir dalam kehidupan mereka. Ini akan membantu membangun ikatan emosional yang kuat antara Anda dan anak Anda, memberikan mereka rasa aman dan percaya diri.
     
  • Ajarkan keterampilan pengelolaan emosi
    Bantu anak Anda mengenali dan mengelola emosi mereka dengan baik. Ajarkan mereka cara mengidentifikasi dan menyatakan emosi dengan tepat, serta strategi untuk menenangkan diri saat mereka merasa terluka atau stress. Dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka dan berbagi pengalaman mereka.
     
  • Ajarkan resolusi konflik yang sehat
    Beri contoh dan ajarkan anak Anda cara mengatasi konflik dengan cara yang sehat dan membangun. Mengajarkan mereka pentingnya komunikasi yang efektif dalam menghindari luka batin yang bisa terjadi akibat konflik.
     
  • Dorong kepercayaan diri dan penghargaan diri sendiri
    Berikan pujian dan pengakuan ketika anak Anda melakukan prestasi atau mencoba dengan baik. Bantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka dan memberikan dukungan saat mereka menghadapi kesulitan. Ajarkan mereka untuk menghargai dan mencintai diri sendiri, serta memiliki penghargaan terhadap keunikan dan bakat mereka.
     
  • Kenali kebutuhan dan minat anak Anda
    Cari tahu minat, hasrat, dan kebutuhan anak Anda. Dukung mereka dalam mengejar kegiatan yang mereka sukai dan dapat membantu mereka merasa terhubung dengan diri mereka sendiri. Ini membantu membangun identitas yang kuat dan menghindari perasaan luka batin karena merasa tidak dihargai atau tidak diterima.
     
  • Berikan teladan yang baik
    Jadilah teladan yang baik dalam mengelola emosi, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Anak-anak sering meniru perilaku orang tua, jadi penting untuk memberikan contoh yang positif dalam membangun hubungan dan mengelola emosi.
     
  • Buka komunikasi yang terbuka
    Dorong anak Anda untuk berbicara tentang perasaan, masalah, dan pengalaman mereka. Ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana mereka merasa nyaman untuk berbagi. Dengarkan dengan empati, tanpa menghakimi, dan berikan dukungan serta bimbingan jika diperlukan.
     
  • Perhatikan tanda-tanda ketidakseimbangan emosional
    Jadilah sensitif terhadap tanda-tanda ketidakseimbangan emosional pada anak Anda, seperti perubahan perilaku, penarikan diri, atau perubahan suasana hati yang ekstrem. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Setiap anak berbeda dan cara pendekatannya juga berbeda. Tetap terbuka untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan kepribadian anak Anda, serta siap untuk belajar dan tumbuh bersama mereka sepanjang perjalanan.

Orang tua harus sabar menghadapi anak-anak yang sedang berulah, tetapi diajak bicara dan memberi penjelasan dengan baik, sehingga anak mengetahui kesalahannya dan alasan mengapa orang tua marah.